Header Ads

test

MOTIVASI BELAJAR DAN TERHADAP BELAJAR


 Motivasi belajar

Motivasi belajar adalah dorongan yang menyebabkan terjadinya sesuatu perbuatan atau tindakan belajar. Komponen utama dari motivasi belajar adalah: (1) kebutuhan, (2) dorongan, dan (3) tujuan.

Pengertian Belajar
Pengertian belajar menurut para ahli pendidikan memang berbeda-beda. Hal ini terjadi karena adanya perbedaan titik pandang. Menurut Syah (2005: 68) “Belajar adalah tahapan perubahan seluruh tingkah laku individu yang relatif menetap sebagai hasil pengalaman dan interaksi dengan lingkungan yang melibatkan proses kognitif ”.

Menurut pandangan Skinner (dalam Dimyati dan Mudjiono, 2010: 9), Belajar adalah suatu perilaku. Pada saat orang belajar, maka responnya menjadi lebih baik sebaliknya bila ia tidak belajar maka responnya menurun. Dalam belajar ditemukan hal berikut ini :

Kesempatan terjadi peristiwa yang menimbulkan respon pebelajar.
Responsi pebelajar
Konsekuensi yang bersifat menguatkan respon tersebut.
Sedangkan Slameto (2003: 2) menyatakan bahwa “Belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya”.

Dari definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa belajar adalah sesuatu kegiatan yang bertujuan untuk mengubah tingkah laku individu melalui pengalaman atau pengumpulan sejumlah informasi atau pengetahuan, baik di lingkungan sekolah, keluarga, maupun masyarakat.

Pengertian Motivasi Belajar
Banyak teori-teori yang menjelaskan tentang motivasi dengan melihat dari sudut pandang yang berbeda, hal ini yang menyebabkan adanya perbedaan titik tolaknya. Motivasi berasal dari kata Latin “movere” yang berarti dorongan atau menggerakkan. “Motivasi sangat diperlukan dalam pelaksanaan aktivitas manusia karena motivasi merupakan hal yang dapat menyebabkan, menyalurkan dan mendukung perilaku manusia supaya mau bekerja giat dan antusias untuk mencapai hasil yang optimal” (Malayu S.P Hasibuan, 2001: 141).

M.C. Donalt dalam Oemar Hamalik (2010: 158) menyatakan, “motivasi adalah perubahan energi dalam diri (pribadi) seseorang yang ditandai dengan timbulnya perasaan dan reaksi untuk mencapai tujuan”.

Terdapat 3 elemen penting dari pengertian di atas, yaitu :

Bahwa motivasi dimulai dari adanya perubahan energi dalam pribadi,
Kemudian motivasi ditandai dengan munculnya perasaan affective arousal,
dan Motivasi ditandai dengan reaksi-reaksi untuk mencapai tujuan.
Motivasi dipandang sebagai dorongan mental yang menggerakkan dan mengarahkan perilaku manusia, termasuk perilaku belajar. Dalam motivasi terkandung adanya keinginan yang mengaktifkan, menggerakkan menyalurkan, dan mengarahkan sikap dan perilaku individu belajar (Koeswara, 1989; Siagian, 1989; Schein, 1991; Biggs & Telfer, 1987 dalam Dimyati dan Mudjiono, 2010: 80)

Ada tiga komponen utama dalam motivasi yaitu (i) kebutuhan, (ii) dorongan, (iii) tujuan. Kebutuhan terjadi bila individu merasa ada keseimbangan antara apa yang ia miliki dan ia harapkan. Dorongan merupakan kekuatan mental untuk melakukan kegiatan dalam rangka memenuhi harapan. Dorongan merupakan kekuatan mental yang berorientasi pada pemenuhan harapan atau pencapaian tujuan. Tujuan adalah hal yang ingin dicapai oleh seorang individu, tujuan tersebut mengarahkan perilaku dalam hal ini perilaku belajar.

Fungsi Motivasi Belajar
Motivasi adalah dorongan yang menyebabkan terjadinya sesuatu perbuatan atau tindakan. Perbuatan belajar pada mahasiswa terjadi karena adanya motivasi untuk melakukan perbuatan belajar.

Fungsi motivasi menurut Oemar Hamalik (2010: 161) adalah sebagai berikut :

Mendorong timbulnya kelakuan atau suatu perbuatan. Tanpa motivasi maka tidak akan timbul sesuatu perbuatan seperti belajar.
Motivasi berfungsi sebagai pengarah. Artinya mengarahkan perbuatan kepencapaian tujuan yang diinginkan
Motivasi berfungsi sebagai penggerak. Ia berfungsi sebagai mesin bagi mobil. Besar kecilnya motivasi akan menentukan cepat atau lambatnya suatu pekerjaan.
Menurut Dimyati dan Mudjiono (2010: 85), bagi siswapentingnya motivasi belajar adalah sebagai berikut :

Menyadarkan kedudukan pada awal belajar, proses, dan hasil akhir,
Menginformasikan tentang kekuatan usaha belajar, yang dibandingkan dengan teman sebaya,
Mengarahkan kegiatan belajar,
Membesarkan semangat belajar
Menyadarkan tentang adanya perjalanan belajar.
Indikator Motivasi Belajar
Menurut Dimyati dan Mudjiono (2010: 97), indikator motivasi belajar antara lain:

1. Cita-Cita atau Aspirasi Mahasiswa

Cita-cita akan memperkuat motivasi belajar instrinsik maupun ekstrinsik. Sebab tercapainya suatu cita-cita akan mewujudkan aktualisasi diri. (Monks, 1989: 241-260, Schein, 1991: 87-110, Singgih Gunarsa, 1990: 183-100).

2. Kemampuan siswa

Setiap siswa memiliki kemampuan belajar yang berbeda. Hal ini diukur melalui taraf perkembangan berpikir siswa, dimana siswa yang taraf perkembangan berpikirnya konkrit tidak sama dengan siswa yang sudah sampai pada taraf perkembangan berpikir rasional. Siswayang merasa dirinya memiliki kemampuan untuk melakukan sesuatu, maka akan mendorong dirinya berbuat sesuatu untuk dapat mewujudkan tujuan yang ingin diperolehnya dan sebaliknya yang merasa tidak mampu akan merasa malas untuk berbuat sesuatu.

3. Kondisi siswa

Dapat diketahui dari kondisi fisik dan kondisi psikologis, karena siswa adalah makluk yang terdiri dari kesatuan psikofisik. Kondisi fisik siswa lebih cepat diketahui daripada kondisi psikologis. Hal ini dikarenakan kondisi fisik lebih jelas menunjukkan gejalanya daripada kondisi psikologis.

4. Kondisi lingkungan siswa

Kondisi lingkungan merupakan unsur yang datang dari luar diri siswa yaitu lingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat. Lingkungan fisik sekolah, sarana dan prasarana perlu ditata dan dikelola agar dapat menyenangkan dan membuat siswa merasa nyaman untuk belajar. Kebutuhan emosional psikologis juga perlu mendapat perhatian, misalnya kebutuhan rasa aman, berprestasi, dihargai, diakui yang harus dipenuhi agar motivasi belajar timbul dan dapat dipertahankan.

5. Unsur-unsur dinamis dalam belajar
Unsur-unsur dinamis adalah unsur-unsur yang keberadaannya di dalam proses belajar tidak stabil, kadang-kadang kuat, kadang-kadang lemah dan bahkan hilang sama sekali misalnya gairah belajar, emosi siswa dan lain-lain. Siswa memiliki perasaan, perhatian, kemauan, ingatan, dan pikiran yang mengalami perubahan selama proses belajar, kadang-kadang kuat atau lemah.

6. Upaya guru membelajarkan siswa.

Upaya guru membelajarkan siswa adalah usaha guru dalam mempersiapkan diri untuk membelajarkan siswa mulai dari penguasaan materi, cara menyampaikannya, menarik perhatian siswa dan mengevaluasi hasil belajar mahasiswa. Bila upaya guru hanya sekedar mengajar, artinya keberhasilan guru yang menjadi titik tolak, besar kemungkinan siswa tidak tertarik untuk belajar sehingga motivasi belajar siswa menjadi melemah atau hilang (Dimyati dan Mudjiono, 2010: 97-100).

Tidak ada komentar