KESULITAN DALAM BELAJAR DAN PENYEBABNYA
KESULITAN DALAM BELAJAR
Kesulitan belajar atau dalam
bahasa inggris disebut learning disability atau learning difficulty merupakan
suatu kondisi yang membuat orang merasa kesulitan dalam melakukan kegiatan
belajar.
kategori kesulitan belajar dapat kategorikan menjadi 2 kelompok yaitu:
1. Kesulitan belajar yang bersifat perkembangan (develop mental learning disabilities) biasanya sulit diidentifikasi baik oleh orang tua maupun guru karena tidak ada pengukuran yang sistematis seperti halnya dalam bidang akademik.
2. Kesulitan belajar akademik ( academic learning disabilities). Kesulitan belajar ini menunjukan adanya kegagalan untuk mencapai potensi akademik yang sesuai dengan keterampilan yang diharapkan. Kegagalan tersebut meliputi penguasaan keterampilan membaca dan menulis.
ciri ciri kesulitan dalam belajar:
1.Menunjukan hasil belajar yang
rendah, dalam artian nilai rata-rata yang diperoleh di bawah potensi akademik
yang dimilikinya.
2.Hasil belajar tidak seimbang
dengan usaha yang dilakukannya
3.Lambat dalam melaksanakan tugas
belajar, selalu tertinggal dari kawan-kawannya dalam meneyelesaikan tugas
4.Menunjukan sikapyang kurang wajar
seperti sikap acuh tak acuh, menentang, berpura-pura, dusta dan sikap negatif
lainya.
5.Menunjukan gejala emosi yang
kurang wajar dalam menghadapi situasi tertentu , misal tidak merasa sedih atau
menyesal nilainya rendah.
6.Menunjukan perilaku yang kurang
tepat seperti suka bos, sering datang terlambat, tidak mengerjakan PR, sering
menggangu didalam atau diluar kelas, atau mengasingkan diri
2. factor genetik
Hallgren melakukan penelitian di
Swedia dan menemukan bahwa, yang faktor herediter menentukan ketidakmampuan
dalam membaca, menulis dan mengeja diantara orang-orang yang didiagnosa
disleksia
3.faktor lingkungan dan mal
nutrisi
Kurangnya stimulasi dari
lingkungan dan malnutrisi yang terjadi di usia awal kehidupan merupakan dua al
yang saling berkaitan yang dapat menyebabkan munculnya kesulitan belajar pada
anak.
4. factor biokimia
Pengaruh penggunaan obat atau
bahan kimia lain terhadap kesulitan belajar masih menjadi kontroversi.
Penelitian yang dilakukan oleh Adelman dan Comfers (dalam Kirk & Ghallager,
1986) menemukan bahwa obat stimulan dalam jangka pendek dapat mengurangi
hiperaktivitas. Mulyono Abdurrahman mengatakan bahwa prestasi belajar
dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu internal dan eksternal. Faktor Internal,
yaitu kemungkinan adanya disfungsi neurologis, sedangkan penyebab utama
problema belajar adalah faktor eksternal, yaitu antara lain berupa strategi
pembelajaran yang keliru, pengelolaan kegiatan belajar yang tidak membangkitkan
motivasi belajar anak, dan pemberian ulangan penguatan. Hal-hal yang dapat
mempengaruhi faktor neurologis yakni :
1. Faktor genetik
2. Luka pada otak (kekurangan
Oksigen)
3. Faktor Biokimia
4. Pencemaran Lingkungan
5. Gizi yang tidak memadai
(Nutrisi)
6. Pengaruh psikologis dan sosial
yang merugikan anak
MENGATASI KESULITAN DALAM BELAJAR
Kesulitan dalam belajar perlu untuk ditangani untuk membantu individu
yang mengalami kesulitan belajar, berbagai teknik dan upaya dapat diterapkan
untuk menanggulangi kesulitan belajar menurut (Jamaris, 2015) antara lain:
1. Pengajaran remidial
Pengajaran
remidial merupakan salah satu bentuk pengajaran yang bertujuan untuk mengatasi
kesulitan belajar yang dialami individu. Pengajaran remidial ini diperuntukkan
pengajaran secara individu dengan cara:
a. Mengindividualisasi program pengajaran untuk
memahami kesulitan yang dialami individu.
b. Program remidial dibuat
berdasarkan tingkat kemampuan yang dimiliki individu barulah sedikit demi
sedikit ditingkatkan sesuai dengan potensi yang dimiliki individu tersebut.
c. Pengajaran remidial haruslah mempertimbangkan
pemanfaatan yang proses pengajaran yang dilakukan melibatkan seluruh panca
indra yang dimiliki.
d. Mengontrol variabel yang
mempengaruhi proses belajar. Variabel tersebut meliputi, emosi, ketegasan guru,
beban belajar, waktu yang dibutuhkan, media pembelajaran, dan lain-lain.
e. Memperhatikan hubungan antara
kesulitan yang di alami dengan psikoneurologi peserta didik karena faktor ini
dapat menjadi penyebab utama individu mengalami kesulita belajar.
2.PENGATURAN RUANG SUMBER
BELAJARA
Ruang sumber belajar menjadi
salah satu layanan yang dapat diberikan bagi peserta didik yang berkesulitan
belajar. Ruang ini nantinya dapat dilengkapi dengan berbagai kebutuhan/ sarana
yang diperlukan oleh individu yang mengalami kesulitan belajar.
3.Pendidikan inklusi
Menurut Peters (2007), pendidikan
inklusi merupakan suatu gagasan bahwa setiap sekolah dapat memberikan
pendidikan terhadap anak didik tanpa memandang kondisi fisik, intelektual,
sosial, emosional, bahasa dan kondisi-kondisi lainnya. Dengan demikian anak
normal dan anak berkebutuhan khusus dapat merasakan pendidikan yang sama.
4.pengulanagan berulang dan
praktek soesifik
Penganangan kesulitan belajar bagi peserta didik di sekolah dapat
dilakukan dengan penguatan berulang dan praktek spesifik dapat membuat
pemahaman lebih mudah
Post a Comment